Terimakasih untuk kunjungannya dan selamat membaca

Rabu, 19 September 2012

arti 10 ribu

♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.

Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan ..."

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, maaf ya kami tidak akan menambahkan sedekah untukmu"

Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekeningnya.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya ia, sambil berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: 

"Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... 
Terima kasih tuan ! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. 
Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga... 
Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah... 
Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga..."

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga...."

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:

"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. 

Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu ..

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik

Pengemis Buta Masuk Islam

Cuplikan Islamic 100%
(Pengemis buta yang bersyahadat) 
#Episode 7

♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
di baca waktu sunyi dengan hikmat dan tenang>>

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

akan tetapi 
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. akan tetapi Rasulullah SAW terus melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
dan setelah kewafatan Rosululloh SAW
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,

“anakku adakah sunnah kekasihmu yang belum aku kerjakan”,

Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Abubakar r.a. dengan penuh rasa penasaran

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya.

Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “siapakah kamu ?”.

Abubakar r.a menjawab, “aku orang yang biasa mengantarkan makanan kepadamu”.

“Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan pada ku ”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

angin berhembus dan Abubakar r.a. pun tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. 

pengemis itupun terkejut
dan bertanya "lantas siapakah orang yang biasa membawakan makanan untuku" 

sahabat menjawab "beliau adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata,

"benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…." sungguh aku telah mendzaliminya tapi begitu baik ia padaku sungguh aku menyesal dengan apa yang akul lakukan terhadapnya selama ini..Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Subhanallah Begitu Mulia Akhlak Rasulullah SAW...
Semoga Artikel Diatas Bermanfaat...
______________________________________________________
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Aamiin Ya rabbal 'alamiin


salam hangat dari ku 
prajurit Islam

By:
zal_islamic@story.com
(maz_zal@ymail.com)
rhyzal.blogspot.com


terimakasih 
wasallam

Senin, 10 September 2012

Pengabdian yang tulus seorang gadis

  • bismillah
    ini adalah cuplikan atau kisah nyata tentang islam yang pertama kali saya tulis yang saya dapatkan kisah ini langsung dari nara sumber. dan kebenaran dari kisah ini 98%
    silah kan di baca,, 

    ini adalah sebuah kisah nyata dari sebuah desa kecil di jawa tengah..
    berawal dari sebuah pengajian kecil di desanya yang menuntunnya menjadi seorang wanita yang berakhlak mulia,, sebut saja namanya fahari. fahari adalah seorang gadis belia yang taat akan agama karena dari kecil di didik oleh kedua orang tuanya dengan kasih sayang islam.
    ketika duduk di bangku SMA fahari mengajar di sebuah TPQ yang semata mata ingin mendapatkan pahala dari Alloh dengan apa yang dia ajarkan. setelah lulus SMA pun fahari ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,, akan tetapi karena kedua orang tuanya tidak mampu mebiayainya jadi fahari memutuskan untuk mengajar di sebuah PAUD di desanya. akan tetapi banyak dari tetangga dan kerabatnya tidak setuju jika fahari mengajar di tempat tersebut. akan tetapi fahari tetap pada pendiriannya. hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan hingga hampir dia mengabdi selama tiga tahun, akhirnya dia memutuskan untuk melamar di salah satu TK unggulan di kotanya.. yang cukup di bilang sulit untuk bisa diterima dan megajar di TK tersebut. karena seleksinya yang cukup ketat yang di sertai dengan kepala TK yang sangat di siplin atau bisa di bilang sesulit sulitnya orang..
    sehingga cukup membuat fahari sedikit pesimis, akan tetapi itu sama sekali tidak merubah niatnya untuk mengajar di TK unggulan tersebut,, usaha yang di sertai dengan do"a adalah kunci sebuah kesuksesan karena insyaAlloh, Alloh akan melancarkan segala urusannya bagi mereka yang mau berusaha dan berdoa. dan sungguh izin dari orang tua sangatlah berarti seperti apa yang di sabdakan oleh Nabi SAW "ridho orang tua adalah ridho Alloh, dan murkanya orang tua juga murkaNya Alloh" kemudian di sertai tawakal, puasa senin kamis serta amalan ibadah yang lain. sungguh Alloh maha melihat lagi maha bijaksana..
    kemudian setelah satu minggu fahari memberikan surat lamaran, faharipun di panggil untuk menghadap ketua yayasan. dan ibu kepala berkata "bahwa nanti ada test tentang agama" kemudian dengan giat dan penuh semangat pun, pagi.siang dan malam fahari membaca dan menghafalkan hadist hadist, doa doa, suratan, dsb. hingga terkantuk kantuk. tibalah saatnya, beberapa hari kemudian pun fahari dan peserta seleksi yang mendaftarkan diri di TK unggulan tersebut mengikuti seleksi dengan mengikuti test yang ketat yang telah di tentukan.
    akan tetapi ketika peserta yang lain mengikuti tes, hanya fahari yang di panggil untuk menghadap ibu kepala yayasan dan kemudian ibu kepala pun berkata bahwa fahari tidak di ijinkan untuk mengikuti tes seleksi" fahari pun tercengang, terpaku seolah olah ada batu besar di bahunya, mulut terkunci, mata tak lagi bisa berkedip. akan tetapi karena penuh rasa heran fahari pun, bertanya dengan suara lemah kepada ibu kepala "bu, kenapa saya tidak di ijinkan mengikuti tes seleksi..? " ibu kepala pun menjawab "iya kamu tidak usah mengikuti tes seleksi."
    fahari pun kembali bertanya dengan mata berbinar binar "iya,, tapi kenapa bu.. apa salah saya? apakah saya tidak pantas untuk mengajar di TK ini? sehingga untuk mengikuti tes seleksi pun saya tidak di ijinkan mengikutinya..?" ibu kepala sekolah kemudian berkata sambil memegang tangan fahari "tidak fahari. tidak. memang kamu tidak perlu mengikuti tes. karena kamu langsung saya terima bekerja di sini,, untuk mengajar di TK ini" fahari pun tercengang dan kali ini di iringi dengan penuh kebahagiaan, mata yang berbinar binar seketika itu juga berubah menjadi berkaca kaca. dan kembali bertanya dengan penuh keceriaan "beneran bu.. saya di terima mengajar di sini, tapi kenapa saya bisa langsung di terima di sini sedangkan saya belum mengikuti tes, dan ibu pun tidak mengenal saya sama sekali"
    ibu "iya memang, saya tidak mengenalmu, tapi ada sesorang yang ibu sangat percaya padanya, dan telah memberi tahu kepada ibu, tentang dirimu, keuletanmu, kegigihanmu, serta bakat dan keterampilanmu dalam mengajar" dari pertama kali bertemu denganmu pun, ibu bisa melihat bahwa kamu adalah orang yang baik lagi sopan tingkah laku serta tutur katanya"
    kemudian setelah fahari di terima dan mengajar di TK tersebut pun, fahari tetap mengajar di TPQ PAUD sebenarnya fahari merasa serba salah karena banyak orang yang tidak setuju jika dia kembali mengajar di situ. tapi fahari tetap pada pendiriannya karena dia merasa senang dan terhibur dengan anak anak TPQ, karena mereka menuntut ilmu padanya (ngaji),  dan fahari tidak akan keluar dari PAUD hanya sekedar kepentingan pribadinya, walaupun fahari harus di cuekin dan di beda bedakan dengan yang lain, perbedaan itu sangat berubah hingga 180 derajat setelah fahari keluar dari PAUD. dan ada pula tetangga dan kerabatnya yang berkata padanya "fahari,, tidak kah sebaiknya kamu mengajar di SD, karena gaji lebih tinggi dan bisa menjadi PNS sehingga masa depanmu lebih terjamin" akan tetapi fahari hanya tersenyum manis menghadapi pertanyaan tersebut dan berkata "saya mengajar disini tidak melihat dari upah yang saya dapat, akan tetapi dari pengabdian dan ibadah kepada Alloh"

    dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran dan menyimpulkan bahwa niat yang baik akan menunai sesuatu yang baik juga, dan sesungguhnya barang siapa yang bedakwah di jalan Alloh maka Alloh akan melancarkan segala urusannya serta berbahagialah dia di dunia dan di akhirat, karena setiap amalan apa yang di ajarkan adalah amal yang akan selalu senantiasa mengalir sampai menutup mata bahkan sampai di akhirat kelak. dan hormatilah kedua orang tuamu, karena ridho dari mereka adalah ridho dari Alloh SWT.

    barokalloh.. semoga cuplikan ini bermanfaat bagi teman teman..
    silahkan tandai teman teman kalian,. atau share di dinding mau pun di grup, 
    salam hangat dan indahnya islam dari saya,