., kita semua pasti pernah menguap bukan? aktifitas
alamiah ini sering kita alami saat merasa mengantuk atau
kecapean. Menguap, juga merupakan sinyal dari alam bawah sadar bahwa
tubuh kita kurang bergerak.
Terlalu banyak menguap bisa juga berarti
bahwa oksigen di dalam otak kita sedang menurun jumlahnya. Tapi
sebenarnya apakah gejala menguap itu? Apakah menguap identik dengan mengantuk? Mengapa bisa menguap?
Peneliti dari Universitas Princeton,
Amerika Serikat bernama Gordon Gallup, berasumsi bahwa otak kita ini
seperti komputer yang bisa “bekerja” dengan baik pada suhu “dingin”,
sehingga untuk menjaga suhu otak tetap dingin diperlukan mekanisme
menguap tadi.
Gallup dan timnya melakukan penelitian
pada musim dingin, dengan meminta pada 80 pejalan kaki secara acak untuk
melihat foto orang yang sedang menguap. Kemudian, ia membuat catatan
untuk melihat apakah responden ikut menguap. Penelitian ini juga
dilakukan saat musim panas. Diketahui, ada setengah dari responden
menguap di musim dingin. Sementara, hanya seperempat yang menguap di
musim panas.
Terlalu banyak konsumsi kafein
Biasanya saat dilanda rasa letih, orang
cenderung mengonsumsi banyak kafien dalam secangkir kopi. Padahal,
banyak para ahli yang memaparkan, bahwa terlalu banyak konsumsi kafein
malah dapat menyebabkan kondisi letih makin menjadi. Sebaiknya, kurangi
kebiasaan meneguk kopi dalam jumlah banyak. Cukup satu cangkir dalam
sehari.
Tapi kenapa ketika seseorang menguap yang melihatnya juga ikut menguap?
“Kami berpikir penyebab menguap itu
menular karena dipicu oleh mekanisme empatik yang berfungsi untuk
menjaga kewaspadaan kelompok. Karenanya menguap adalah tanda empati” kata pak Gallup, seperti dikutip dari BBCNews, Kamis (8/4/2010).
Sistem Saraf Cermin
Penyebab lain menularnya menguap karena
aktifnya sistem saraf cermin (mirror neurons system) yaitu neuron yang
terletak di bagian depan setiap belahan otak vertebrata tertentu. Ketika
menerima stimulus (rangsangan) dari spesies yang sama, maka spesies
tersebut juga akan mengaktifkan daerah yang sama di otak. Hal inilah
yang menyebabkan seseorang akan menguap jika melihat oang lain menguap.
Sistem saraf cermin ini bertindak
sebagai penggerak untuk meniru dan bertanggung jawab terhadap
pembelajaran manusia. Karenanya menguap sering dianggap sebagai cabang
dari impuls (gerakan) tiruan yang sama. Jika pusat dari sistem neuron
cermin tidak aktif saat melihat seseorang menguap, maka hal ini tidak
akan memiliki hubungan dengan keinginan merespons untuk menguap.
Semakin kuat seseorang ingin menguap,
maka semakin kuat aktivasi dari bagian otak periamygdalar kiri (Daerah
periamygdalar adalah zona yang terletak di samping amigdala dan struktur
bentuknya seperti kacang almond yang terletak jauh di dalam otak).
Hasil temuan ini merupakan tanda neurofisiologis pertama yang
mengungkapkan bahwa menguap bisa menular.
Aktivasi beberapa bahan kimia yang
ditemukan di otak, misalnya, serotonin, dopamin, glutamin, asam glutamat
dan oksida nitrat, dapat pula meningkatkan frekuensi menguap. Sedangkan
beberapa bahan kimia lain seperti endorfin justru bisa mengurangi
frekuensi menguap.
Tahapan menguap :
- Dimulai dengan mulut terbuka
- Rahang bergerak ke bawah
- Memaksimumkan udara yang mungkin dapat diambil ke dalam paru-paru
- Menghirup udara
- Otot-otot perut berkontraksi
- Diafragma didorong ke bawah paru-paru
- Terakhir beberapa udara ditiupkan kembali.
Jadi :
- Kita menguap kerana kandungan oksigen di dalam paru-paru berkurangan..
-
Di dalam peparu terdapat satu organ yang dinamakan sebagai alveoli atau dengan nama lain adalah kantung udara yang berfungsi sebagai pengalir oksigen ke dalam darah dan menyedut karbon dioksida untuk dilepaskan ke luar badan. Jika alveoli ini tidak mendapat udara segar, ia akan kempis dan paru-paru akan mengeras…
-
Pada ketika inilah otak akan mengarahkan mulut untuk menguap dan menarik udara (oksigen) secukupnya untuk diserapkan ke dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) di dalam badan dan organ-organ lain yang memerlukan oksigen..
-
Antara sebab lain adalah disebabkan badan kita atau otak yang terlalu penat, menyebabkan anggota badan kita tidak cukup oksigen untuk menjalankan proses dengan sempurna. Disebabkan itu lah kita menguap. Tapi kalau dah penat, seeloknya rehatkan diri buat seketika. Tapi pastikan masa rehat kita berkualiti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar