KOTOWAZA-PERIBAHASA JEPANG
----------------------------------
Kotowaza adalah kata-kata bijak atau pepatah kuno yang
memiliki banyak kegunaan praktis. Kebanyakan kotowaza kuno berasal dari Cina,
tetapi beberapa ada pula yang datang dari sejarah Jepang sendiri, negara-negara
asing lainnya, atau telah dibuat dari ekspresi yang lebih modern.
ada beberapa kotowaza yang saya peroleh dari teman teman saya (mereka sendiri adalah asli orang jepang oyama dan sekitarnya, dan tentunya juga dari buku shin nihongo kiso 2 waktku belajar di tangerang dulu), nah kotowaza itu udah darisononya, jadi kalo kita buat sendiri itu gak bisa, atau jika kita tidak tau arti dari kotowaza maka akan terjadi kesalahpahaman, begitu juga sebaliknya jika kita tidak tau apa kotowaza tersebut pastilah kita tidak bisa mengartikan maka ini adalah rumus paten jederrr!!!
Sebuah peribahasa Jepang terbagi menjadi beberapa bentuk:
- Kata-kata bijak (言い習わし iinarawashi),
- Frase idiomatik (惯用 句 kan'yōku),
- Empat karakter idiom (四字 熟语 yojijukugo).
===============================
Contoh peribahasa jepang:
1.
案ずるより産むが易し。=> Anzuru Yori Umu ga Anzuru
Yasushi.
Harfiah: Melahirkan seorang bayi lebih mudah daripada
mengkhawatirkan tentang hal itu.
Arti: Ketakutan adalah lebih besar daripada bahaya. /
Sebuah usaha kadang-kadang lebih mudah dari yang dicemaskan.
2.
知らぬが仏 => Shiranu ga hotoke.
Harfiah: Tidak tahu adalah Buddha.
Arti: Ketidaktahuan adalah kebahagiaan. / Lebih baik
untuk tidak mengetahui kebenaran.
3.
見ぬが花 => Minu ga hana.
Harfiah: Tidak melihat adalah bunga.
Makna: Tidak seperti apa yang diharapkan. / Kenyataan
tidak sesuai dengan imajinasi.
=================================
Ungkapan idiomatik :
1.
猫に小判 => Neko ni koban
Harfiah: koin emas untuk kucing.
Arti: Memberikan sesuatu yang bernilai kepada penerima
yang tidak menghargainya.
2.
七転び八起き=> Nana korobi ya oki
Harfiah: jatuh tujuh, bangun delapan.
Arti: Jika pada awalnya tidak berhasil, coba, coba lagi.
3.
猿も木から落ちる => Saru mo Ki kara
Ochiru
Secara harfiah: Bahkan monyet pun jatuh dari pohon
Artinya: Setiap orang bisa membuat kesalahan (Juga
digunakan untuk memberi peringatan bahwa kebanggaan datang sebelum keruntuhan)
==================================
Empat karakter idiom :
1.
十人十色 => Jūnin toiro
Harfiah: sepuluh orang, sepuluh warna
Arti: Untuk masing-/ nya sendiri. / Garis kehidupan
(nasib) berbeda-beda untuk setiap orang.
2.
悪 因 悪 果 => Akuin akka
Harfiah: jahat penyebab, efek jahat / buruk menyebabkan
hasil yang buruk pula
Arti: Kejahatan akan menuai kejahatan. / Kau menuai apa
yang kau tanam (menekankan ide tentang karma pembalasan).
3.
弱肉強食 => Jaku niku
kyō shoku
Harfiah: lemah, daging; kuat, makan
Arti: Yang terkuat dialah yang akan bertahan
==================================
Apa hubungannya peribahasa suatu bangsa terhadap
karakter, budaya dan nilai moral mereka?
Tentu saja ada. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari
beberapa kotowaza peribahasa yang dimiliki oleh bangsa Jepang. Beberapa di
antaranya:
1. 人を見たら泥棒と思え => Hito wo mitara dorobou to omoe = Saat melihat orang asing,
berpikirlah kau sedang melihat seorang pencuri. (Jangan percaya dengan orang
asing/yang tidak kau kenal).
Peribahasa ini mencerminkan kurangnya rasa percaya mereka
pada satu sama lainnya, terutama terhadap orang yang belum dikenal.
2. Tabi no haji wa kakisute = Buang rasa malumu saat
dalam perjalanan.
Maksud dari peribahasa ini adalah "Tidak perlu merasa
malu saat kau berada jauh dari rumah”.
Bagi orang Jepang, sanksi sosial berupa rasa malu adalah
salah satu ketakutan terbesar mereka. Itulah mengapa orang Jepang bisa
berperilaku lebh bebas saat mereka berada di luar negeri daripada di Jepang
sendiri. Kenyataan ini dapat terlihat dari perilaku bangsa Jepang saat menjajah
Indonesia dahulu. Mereka yang sangat kejam, penyiksa dan pembunuh di negeri
orang dapat kembali menjadi ‘orang biasa’ saat mereka kembali kembali ke
negerinya.
3. Ko wo suteru yabu aredo, oya wo suteru yabu nashi = Ada
rumpun bambu di mana kamu bisa membuang anakmu sendiri, tapi tidak ada untuk
membuang orang tuamu.
Maksud dari peribahasa ini adalah kewajiban terhadap
orang tua jauh lebih besar daripada kewajiban pada anak. Peribahasa ini berasal
dari praktek buang anak yang pernah menjadi trend di Jepang dulu!
4. 生き恥かくより、死ぬがまし => Iki hajikaku yori, shinu ga mashi = Lebih baik
mati daripada hidup menanggung malu.
Orang Jepang memiliki
budaya malu yang sangat besar, oleh karena itu lahirlah gerakan HARAKIRI.
============================================
Namun, ada pula kotowaza yang umum digunakan, seperti
misalnya yg Jlun Buddy tuliskan berikut ini:
A.
Dari Fathy Lingga
Ananda:
1.
Chiri mo tsumoreba
yama to naru = Sedikit demi sedikit, lama-lama jd bukit.
2.
Asa meshi mae=
mudah sekali
3.
Ken'en no naka = musuh
bebuyutan
4.
Kobo ni mo fude no
ayamari = tak ada gading yg tdk retak
5.
Uma no mimi ni
nenbutsu = masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.
----------------------
B.
Dari Zie ちゃん:
1.
Toki wa kane nari =
waktu adalah uang
2.
Ningen wa shinumono
desu = manusia pasti mati
3.
Koi wa momoku =
cinta itu buta
4.
Okane wa subete
dewa nai = uang bukanlah segalanya.
5.
yuu wa
yasuku,okonau wa katashi = mengatakan mudah, melaksanakannya sulit.
---------------------
C.
Dari Ois Singgih:
Nasake wa hito no
tame narazu = berbuat baik itu bukan hanya buat orang lain, tapi bisa juga
kembali ke diri kita.
----------------------
D.
Dari Minami Kaze:
Ku wa Raku no Tane
= Kesulitan adalah benih Kesenangan.
----------------------
E.
Dari Raphael Hikaru:
1.
Masaka no toki no
tomo koso honto no tomo = Sahabat yang sesungguhnya ialah sahabat waktu dalam
kesusahan
2.
Ayamachi o
aratameru ni habakaru nakare = Untuk memperbaiki kesalahan tidak harus takut )
3.
Ishi no aru tokoro
ni, hōhō ga aru = Dimana ada kemauan, disitu
ada jalan.
4.
Tokoro kawareba
shira kawaru = Adat negeri selalu berlain-lainan .
5.
Izen no koto wa
mizu ni nagashimashō = Yang lalu biarlah
berlalu.
6.
momo kuri san-nen
kaki hachi-nen = semua ada waktunya
7.
kanashimi areba
yorokobi ari = di mana ada kegembiraan, di situ juga ada kesedihan.
===================================================
Masih banyak KOTOWAZA
lainnya , diantara yang sering kita dengar adalah sbb:
1.
弘法にも筆の誤り=> Koubou ni mo
fude no ayamari => Setiap org bisa melakukan kesalahan.
2.
遅くとも、しないより増しである => Osokutemo,
shinai yori mashi de aru => Lebih baik terlambat, daripada tidak sama
sekali.
3.
亀の甲より年の功 => Kame no kou
yori toshi no kou => Pengalaman adalah guru yang paling baik.
4.
意思あるところに道あり( Ishi aru tokoro ni
michi ari) atau 精神一到何事か成らざらん (Seishin ittou nani
goto kanarazaran) => Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.
5.
雄弁は銀、沈黙は金 => Yuuben wa gin,
chinmoku wa kin => Diam itu emas.
6.
有るは無いに勝る => Aru wa nai ni
masaru => Lebih baik melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali.
7.
逢うは別れの始め => Au wa wakare
no hajime => Pertemuan adalah awal dari perpisahan.
8.
若い時は二度来ない => Wakai toki wa
ni do konai => Masa muda tak datang dua kali.
9.
盛年重ねて来たらず => Sei nen
kasanete kitarazu => Waktu yang telah berlalu tak bisa diputar ulang.
10. 失敗は成功の基 => Shippai wa seikou no moto => Kegagalan awal
dari keberhasilan.
uuntuk para senior yang udah lama bahkan sampai buyuten tolong di benerin ya jika ada yang salah, mohon saran dan krtiknya,,