Terimakasih untuk kunjungannya dan selamat membaca

Jumat, 15 Februari 2013

Puisi untuk ibuku versi mazzal

Wahai ibu..
Malam ini begitu sunyi nan hening sehingga mengingatkanku padamu
Masih ingatkah dulu ketika aku masih kecil, aku yang suka menangis ditengah malam.. Sampai sampai lik ato mengatakan dengan nada keras jika aku anak yang cengeng dan rewel..
Namun kau tetap tabah dan sabar.. Kaupun menggendong dan membawaku keluar rumah walaupun tengah malam..
Kau duduk sambil memangkuku dengan bersandarkan pohon tetean sambil terkantuk kantuk, hingga aku terlelap..

Masih ingatkah engkau ibu.. Ketika aku, engkau ikat dengan tali karena aku telah meyembunyikan sandal milik teman teman.. Maafkan aku atas kenakalanku dulu bu.. Dan terimakasih untuk didikan dan hukumannya yang pasti akan aku kenang..

Ibu.. Masih ingatkah ketika belum banyak orang memiliki freezer dan baru pertama kali kita memiliki freezer.. Jadi aku begitu suka minum es.. Pergi dan pulang main hanya minum es.. Sehingga makan siang pun terabaikan.. Hingga jatuh sakit selama dua tahun.. Flek dan tipes.. Namun kau tak pernah menyerah untuk mengobatiku hingga aku sembuh dan ganti nama..

Maafkan aku dulu sering memberontak.. Ketika aku kau beri obat.. Sehingga tak heran jika ada beberapa orang yang ikut serta dalam menjagalku, agar aku meminumnya.. Tapi terkadangpun aku memuntahkannya.. Kejadian itu pun terus berlangsung.. Hingga aku terbiasa minum obat tanpa kau bersusah payah membujukku dan menyuruh orang untuk memegangiku..
Jaket hijau bergambar binatang binatang dalam bentuk kecil adalah jaket paling berharga dalam hidupku.. (Jaket kecilku hadiah darimu ketika aku sakit)

Buu.. Maafkan atas bercandaku yang kelewatan.. Masih ingatkah ketika aku merebut cantor kerupuk balado yang hendak kau makan dan hampir masuk mulutmu..
Sungguh aku tak menyangka jika kau hendak marah padaku ibu.. Niatku hanya untuk bercanda..
Dan maafkan aku jika aku sering mencela masakanmu dan mengatakan masakanmu tidak enak..
Jujur bu.. Masakanmu adalah masakan terenak.. Maafkan aku bu atas perkataanku dulu.. Aku hanya ingin bercanda denganmu agar hubungan diatara kita semakin akrab dan saling menyayangi..
Sama sekali tidak ada maksud hati untuk mencela.. Apa lagi sampai menyakiti perasaanmu..
Aku sangat menyayangimu ibu.. Aku juga sangat menyukai masakanmu.. Hanya saja ketika aku tidak makan sampai habis, bukan karena tidak enak.. Namun karena sedang tidak ada nafsu makan atau banyak tugas di sekolah..

Kenangan terindah adalah ketika menunggumu belanja dipasar bu.. Walaupun panas, capek, bete, namun begitu banyak menyimpan kenangan..

Ibu.. Masih ingatkah ketika jam jam anak sekolah pulang.. Kau menungguku dan melihatku dari depan rumah sampai pandangan diarahkan ke perempatan selabaya..
Dan setiap kali anak yang keluar dengan motor.. Kau beranggapan bahwa itu adalah aku..
Kau begitu cemas jika aku tidak pulang tepat waktu..
Kaupun khawatir jika aku memiliki pacar diluar sana..
Kau begitu keras melarangku pacaran.. Maka tidaklah heran jika aku telah terbiasa dengan kesendirian tanpa adanya seorang kekasih hati..
Dan kau pun khawatir jika aku pergi malam hari bersama teman.. Aku pun harus menyiapkan beribu alasan jika pulang terlambat baik ketika sekolah ataupun diluar jam sekolah..

Ibu..
Jika suatu saat nanti kita bertemu, ijinkan aku memelukmu, dan jangan biarkan satu helaipun rambut yang menghalangi wajahmu, karena aku akan mencium keningmu sebagai rasa cintaku padamu..
Dan tersenyumlah bu, karena pemandangan terindah bagiku adalah ketika melihatmu tersenyum manis dengan jilbab favoritmu..
Aku sangat sayang padamu ibu.. Aku berjanji insyaAlloh suatu saat nanti akan aku tukar semua kenakalan masa kecilku dengan berbakti ku padamu dan akan aku turuti segala keinginanmu termasuk gadis siapa yang kau pilih untuk pasangan hidupku..
Pilihanmu adalah yang terbaik untukku.. Dan jika dia mampu membuatmu bahagia.. Maka aku akan memilihnya..
InsyaAlloh..


2 komentar:

III mengatakan...

ouch so sweet rizal. keren abis. jadi pengen juga bikin postingan kayak gini. menyentuh banget :"))

Unknown mengatakan...

wahh iyaa makasih ya intan.. itu aku buat ketika lagi kangeen banget sama umi,, jadi nostalgia ndiri dengan buat artikel semacam ntuh,, hehe